Kalimat Thayyibah: Subhanallah, MasyaAllah, dan Allahu Akbar
Kalimat “Subhanallah”
yang mempunyai arti Maha Suci Allah. Secara bahasa
ungkapan subhanallah berarti aku menyucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak
untuk-Nya.
Sayyidah ‘Aisyah dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa orang Arab ketika
mendapati sesuatu yang tidak mereka inginkan dan mereka berkeinginan untuk
mengangungkan Allah, mereka mengucapkan “subhan”.
Oleh karena ketika seseorang menyaksikan atau mendengarkan sesuatu yang tidak
sesuai dengan keagungan Allah, maka seseorang dianjurkan untuk mengungkapkan
“Subhanallah” atau Mahasuci Allah.
Tujuannya adalah untuk menyucikan Allah dari
berkurangnya keagungan-Nya, atau menyucikan Allah dari sifat-sifat kekurangan.
Disamping itu kita dianjurkan mengucapkan subhanallah dalam beberapa keadaan.
Diantaranya, Pertama, ketika kita keheranan terdapat sikap. Misalnya, terlalu bodoh,
terlalu kaku, terlalu aneh, dst. Kedua, Keheranan ketika ada sesuatu yang besar terjadi,
Misalnya melihat kejadian yang luar biasa, Nabi Muhammad saw terkadang tersentak
bangun di malam hari, karena keheranan melihat sesuatu yang turun dari langit.
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu‘anha, bahwa pernah suatu malam, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun dari tidurnya.
“Subhanallah, betapa banyak fitnah yang turun di malam ini.” (HR. Bukhari 115)
Kalimat Subhanallaah disebut juga bacaan tasbih. Kalimat tasbih adalah ungkapan
untuk memuji Allah Swt. Zat yang paling suci di alam semesta ini hanyalah Allah, maka
sesuai dengan artinya, kalimat ini mengandung makna penyucian nama dan Zat Allah.
Nama Allah harus tetap suci dari segala bentuk kemusyrikan dan kekurangan. Karena
Allah-lah pemilik segala kesempurnaan.
Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah, memuji kebesaran Allah,
Firman Allah dalam surah al-Jumuah:1
Artinya:
"Apa yang ada di langit dan apa yang ada dibumi senantiasa bertasbih kepada Allah.
Maharaja, Yang Maha Suci, Yang Maha perkasa,Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Jumu'ah: 1)
Dengan bertasbih kita mengakui keagungan Allah Swt. Tidak ada yang berkuasa selain
Allah Swt. Dengan bertasbih kita mengakui kelemahan dan keterbatasan kita sebagai
manusia yang tidak memiliki daya dan kekuatan.
Kalimat tayyibah Subhanallaah juga diucapkan ketika mengingatkan imam dalam salat
ketika lupa bacaan atau gerakan salat bagi makmum laki-laki, berzikir sesudah salat
fardhu, dan mendengar kejadian luar biasa.
Dengan bertasbih akan mendekatkan diri kepada Allah, menambah keimanan kepada
Allah Swt, menambah pahala, dan menjauhkan diri dari perbuatan syirik
Kalimat “Masyaallah”
yang artinya “ Allah Swt telah berkehendak akan hal itu”
diucapkan ketika melihat sesuatu atau kejadian yang indah maupun menakjubkan,
Contohnya, ketika melihat bangunan yang indah dan megah, memasuki kebun yang
cantik, teknologi yang canggih atau prestasi yang membanggakan, fisik yang kuat,
melihat bangunan yang indah dan megah, memasuki kebun yang cantik, teknologi
yang canggih atau prestasi yang membanggakan, fisik yang kuat, melihat keindahan
pemandangan alam, orang yang cantik atau tampan, serta mukjizat-mukjizat, dan
karomah..
Allah berfirman dalam al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 39:
“Mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “Maasyaa
Allaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud,
tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” QS. al-Kahfi (18:39).
Dalil tersebut dipahami dengan penjelasan yang sudah disebutkan di atas. Dalam ayat
di atas, obyek dari ucapan “Maasyaa Allah” adalah kebun. Sedangkan, adanya sebuah
kebun itu tadi, selain tanaman-tanaman di dalamnya tumbuh atas izin Allah Swt, juga
ada usaha dari si pemilik kebun dengan menanamnya, menyirami, memupuk dan
seterusnya.
Kalimat Maasyaa Allah diungkapkan untuk menunjukkan kekaguman seseorang atau
kejadian. Dalam hal ini digunakan sebagai ekspresi penghargaan. Sementara dalam
waktu yang sama juga sebagai pengingat bahwa semua pencapaian bisa terjadi karena
kehendak Allah Swt.
Allahu Akbar
artinya Allah Maha Besar yang disebut juga bacaan takbir. Allah Swt
adalah Zat Yang Maha besar. Penciptaan alam semesta dan seisinya telah cukup
menjadi bukti kebesaran Allah Swt. Mengagungkan kebesaran Allah Swt menjadi
kewajiban setiap muslim. Mengingat kebesaran Allah Swt dapat menghindarkan
manusia dari sifat sombong. Agar selalu dapat mengingat betapa Allah Maha
besar di atas segalanya, kita harus membiasakan diri untuk mengucapkan
Allahuakbar. Allah Swt sanggup menjadikan segala hal yang tidak mungkin
menurut kita menjadi mungkin. Bagi Allah Swt, sangatlah mudah menjadikan
hal tersebut. Allah Swt berfirman dalam Surat Yasin ayat 82:
Artinya: “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya
berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. QS. Yasin. (36:82)
Adanya kejadian-kejadian yang menakjubkan seharusnya membuat kalian ingat akan
kebesaran Allah Swt. Sesungguhnya semua hal yang terjadi di dunia ini dapat
terwujud atas kehendak Allah Swt.
Apabila kita mau berfikir tentunya banyak bukti yang menunjukkan bahwa Allah Swt
itu Maha Besar. Misalnya, penciptaan alam semesta beserta seluruh alam semesta
beserta seluruh isinya, Allah Swt menciptakan matahari dan bulan, keduanya
berfungsi berjalan pada orbitnya masing-masing dan tidak pernah berbenturan. Allah
Swt menciptakan langit dan bumi. Bumi diciptakan sebagai hamparan dan langit
diciptakan di atas bumi tanpa memiliki tiang penyangga.
Allahuakbar juga sering diteriakkan oleh pahlawan yang berjuang menegakkan
agama Allah Swt, misalnya para pahlawan yang melawan penjajah Belanda. Teriakan
Allahuakbar dapat membangkitkan semangat juang melawan kezaliman. Di
penghujung puasa Ramadhan, pada malam Hari raya Idul Fitri seluruh umat Islam
berama-sama mengagungkan kebesaran Allah Swt dengan gema takbir. Selain itu
kalimat tayyibah Allahuakbar juga diucapkan ketika mengumandangkan azan dan
iqomah
Post a Comment for "Kalimat Thayyibah: Subhanallah, MasyaAllah, dan Allahu Akbar "
Post a Comment