Seperti kita ketahui bahwa seringkali keperkasaan seorang pria selalu diidentifikasikan dengan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan seksual pasangannya. Pria dewasa dapat dikatakan “perkasa/jantan” bila mampu mencapai ereksi secara sempurna saat berhubungan seksual dan memuaskan pasangannya. Untuk itu berbagai cara dilakukan sebagian pria untuk mencapai perkasaan. Namun demikian ada juga pria yang enggan karena malu atau takut dan gengsi untuk mengungkapkan kekurangannya tersebut.
Inpotensi terjadi karena beberapa faktor, di antaranya faktor psikis dan fisik. Yang tergolong dalam faktor psikis di antaranya: depresi, stres, perselingkuhan, perceraian, trauma seks pada masa lampau, prilaku seks menyimpang seperti masturbasi, homoseksual, dan lain-lain. Sedangkan usia, menderita suatu penyakit tertentu yang telah kronis seperti diabetes mellitus, ginjal, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, obesitas, dan lain-lain merupakan faktor fisik yang dapat mempengaruhi terjadinya impotensi. Di samping itu terdapat juga faktor fisik berupa kebiasaan buruk mengkonsumsi alkohol, merokok, penggunaan obat-obat terlarang seperti narkoba, dan lain-lain.
Pria kerap kali melakukan masturbasi atau onani, yaitu rangsangan organ seks yang dilakukan tanpa berhubungan kelamin/seks. Tujuan utama dari kegiatan tersebut yaitu mencapai kepuasan atau melepaskan hasrat seksualnya dengan tidak melakukan hubungan seksual yang sebenarnya. Secara psikologis, masturbasi dapat menimbulkan depresi dan gangguan emosional. Oleh karena itu melakukan masturbasi untuk memuaskan diri sendiri sangat bertentangan dengan kehidupan seksual yang lazim. Orang yang sering kali dan terbiasa melakukan masturbasi akan kehilangan potensinya untuk melakukan hubungan seksual secara normal.
Berdasarkan hasil dari sejumlah penelitian, selain faktor psikis seperti di atas, kualitas seksual pria dan wanita banyak dipengaruhi oleh kondisi fisik. Seks yang baik perlu didukung kondisi kesehatan yang baik, termasuk sirkulasi darah yang baik dan lancar, karena dengan siklus darah yang lancar suplai darah ke otak juga tidak terganggu. Otak dapat bekerja dengan optimal mendistribusikan hormon seksual hingga akhirnya memicu terjadinya ereksi dan lubrikasi dengan baik. Untuk itu kelancaran sirkulasi darah dalam tubuh harus benar-benar diperhatikan, antara lain dengan mengkonsumsi makanan dan minuman sehat, olah raga secara teratur dan terukur, dan lain-lain.
Pada dasarnya timbulnya gairah seksual pada pria yang ditandai dengan menegangnya alat kelamin (ereksi) disebabkan oleh proses kimiawi dalam tubuh yang tentunya sangat dipengaruhi oleh faktor dari luar misalnya unsur-unsur alam yang masuk ke dalam tubuh berupa makanan atau minuman, atau berupa obat-obatan.
Seks yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat. Artinya, fisik dan psikis dalam kondisi sehat. Fungsi otak dan fisik yang bugar perlu didukung oleh faktor gizi yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama protein nabati dan hewani yang merupakan bahan dasar kinerja seks pria. Selain itu, untuk meningkatkan stamina dan gairah seksual pria, yaitu dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung mineral seng (Zn), kalsium, zodium, zat besi, magnesium, mangan, dan lain-lain. Zat seng (Zn) sangat penting dalam pembentukan hormon testosteron. Vitamin B kompleks, C, dan E, dan mineral lainnya berkhasiat membantu pembentukan hormon testosteron serta menjamin optimalitas antaran saraf.
Bahan makanan yang berkhasiat meningkatkan stamina dan gairah seksual pria antara lain: wortel, terung ungu panjang, beras merah, kucai, biji teratai, kedelai, jamur kuping hitam, seledri kecil, kemangi, jahe, adas, bawang bombai, biji jinten, anggur, strawberi, kiwi, semangka, kerang, telur ayam kampung, tiram, daging kambing, susu, madu, kiam boi, dan lain-lain.
Berikut langkah-langkah yang perlu anda lakukan untuk menghindari disfungsi ereksi
Selain dengan penerapan pola makan sehat, harus didukung pula oleh pola hidup dan pola pikir yang sehat serta diimbangi dengan olahraga yang teratur dan terukur untuk menunjang hubungan seksual yang sehat dan memuaskan kedua belah pihak.
Segeralah sedini mungkin untuk menyingkirkan faktor pemicu timbulnya masalah seks yang sedang anda hadapi dan jangan dipendam sendiri.
Segeralah mencari solusi terbaik agar kehidupan seksual berjalan normal.
Penyembuhan disfungsi ereksi atau impotensi bagi tiap-tiap individu, obat atau terapinya selalu tidak sama, melainkan disesuaikan dengan faktor penyebab timbulnya gangguan impotensi atau disfungsi ereksi. Apapun yang menjadi penyebab impotensi, dalam proses penyembuhannya harus disingkirkan terlebih dahulu faktor penyebab timbulnya impotensi.
Cara tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi dengan menggunakan tanaman berkhasiat obat di antaranya yaitu :
10 gram biji kucai + 10 gram biji pare kering + 5 gram adas + 10 gram jahe + 10 butir merica direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
5 gram biji ketumbar + 15 gram jahe direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disairng lalu masukkan 1 butir telur ayam kampung dan madu secukupnya, aduk, dimnum.
50 gram tiram kering (direndam dahulu) + 2 siung bawang putih + 5 gram jahe dimasak menjadi tumisan atau sesuai selera, dimakan dengan taburan irisan daun seledri secukupnya.
25 gram jahe + 2 batang daun bawang putih + 7 ekor udang kering (ebi) dijemur hingga kering lalu digiling halus, setelah itu diseduh dengan air secukupnya dan diminum.
100 gram kucai segar + 25 gram jahe, dijus kemudian airnya + 200 cc susu sapi segar + 2 sendok makan madu, lalu dimasak dengan api kecil hingga mendidih, angkat dan diminum hangat-hangat sebelum makan nasi.
100 gram tempe mentah dikonsumsi setiap pagi hari sebelum makan.
Terung ungu panjang dikonsumsi setiap hari sesuai selera.