Mencegah dan Mengatasi Hepatitis Secara Alamiah

Diposting pada
Hepatitis merupakan suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatitis sering disebut juga dengan istilah sakit liver atau sakit kuning. Namun istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan kerancuan karena tidak semua sakit kuning disebabkan oleh hepatitis/radang hati, tetapi dapat juga karena adanya peradangan pada kantung empedu.

Penyebab hepatitis sangat bermacam-macam jenisnya, antara lain oleh virus, bakteri, parasit, obat-obatan, bahan kimia yang merusak hati, alkohol atau gizi yang buruk. Hepatitis yang disebabkan oleh virus disebut hepatitis virus dan yang disebabkan oleh obat-obatan, alkohol dan bahan-bahan kimia disebut hepatitis non-virus. Hepatitis akibat obat-obatan hanya menyerang orang yang sensitif. Hepatitis paling banyak disebabkan oleh virus.

Pada umumnya hepatitis mempunyai berbagai gejala seperti:

Tingkat awal merasa cepat lelah, tidak nafsu makan, gelisah, sakit kepala, pegal-pegal di seluruh badan, lemah, mual, dan kadang disertai muntah.

Selanjutnya akan mengalami demam, urin menjadi kuning kehitaman seperti air teh dan feses berwarna hitam kemerahan.
Fase kuning (ikterik) yaitu pada bagian putih dari bola mata, selaput lendir langit-langit mulut dan kulit menjadi berwarna kekuning-kuningan. Penderita merasa sakit dan bengkak terutama pada hepatitis B dan C. Fase ini berlangsung kurang lebih selama 2 – 3 minggu

Fase penyembuhan. Ditandai dengan berkurangnya gejala dan warna kuning menghilang. Tingkatan ini biasanya berakhir 2 – 12 minggu. Tetapi umumnya penyembuhan sempurna secara klinis dan laboratoris memerlukan waktu sekitar 6 bulan setelah timbulnya penyakit.

Tidak semua penderita hepatitis menunjukkan gejala seperti di atas, ada juga penderita hepatitis yang tidak menunjukkan warna kuning. Selain melihat gejala klinis, diperlukan juga pemeriksaan laboratorium seperti: SGOT, SGPT, bilirubin, dan asam empedu.

Hepatitis virus adalah infeksi yang dapat menghancurkan sel-sel hati. Pada kebanyakan orang, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik.

Hepatitis virus dibagi menjadi 5 berdasarkan jenis virus penyebabnya, yaitu: virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (VHD), dan virus hepatitis E (VHE). Hepatiti virus dapat menjadi kronis dan bisa berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati.

HEPATITIS A
Hepatitis A disebut juga hepatitis infeksius, lebih banyak diderita oleh anak-anak dan orang muda. Disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (VHA) yang termasuk famili Picornaviridae. Masa inkubasi sekitar 2 – 7 minggu. Pada umumnya menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses penderita, bisa juga melalui konsumsi kerang yang terkontaminasi virus. Penyakit ini jarang sekali fatal atau menjadi kronis, gejala yang muncul ringan dan tidak selalu timbul kekuningan pada tubuh. Prosesnya berjalan dalam beberapa minggu atau bulan. Untuk pencegahan agar tidak terkena hepatitis A yaitu dengan memperhatikan pola hidup menjadi lebih sehat dan bersih misalnya: cuci tangan setelah dari toilet, sebelum makan, dan sebelum menyiapkan makanan; disarankan tidak makan dengan menggunakan alat-alat makan secara bergantian atau memakai sikat gigi bersama-sama; memperhatikan kebersihan lingkungan dan sanitasi; dan lain-lain.

HEPATITIS B
Hepatitis B merupakan bentuk hepatitis yang lebih serius/lebih berbahaya dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Virus hepatitis B (VHB) termasuk dalam golongan Hepadna-viridae. Masa inkubasi virus ini sekitar 7 – 26 minggu. Penularannya melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, alat tato, hubungan seksual, air liur, feses, juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayi yang baru dilahirkannya. Walaupun penyakit ini dapat sembuh sendiri namun sejumlah besar penderita hepatitis B akan menjadi kronis. Semakin muda usia terinfeksi virus hepatitis B, maka semakin besar kemungkinan menjadi kronis. Hepatitis kronis akan meningkatkan risiko terjadinya sirosis dan hepatoma (kanker hati) di kemudian hari. Penderita hepatitis B sangat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi alkohol untuk mencegah rangsangan selanjutnya pada hati.

HEPATITIS C
Virus hepatitis C (VHC) termasuk dalam golongan Flavi-viridae. Pada hepatitis C sebagian besar penderitanya berlanjut menjadi hepatitis kronis yaitu sekitar 80 – 90%. Sekitar 20% penderita hepatitis C kronis akan berkembang menjadi sirosis hati dan dapat berpontensi menjadi hepatoma. Penderita hepatitis C sebagian besar tidak menunjukkan gejala/keluhan, hanya sekitar 40% saja yang menunjukkan gejala. Seperti halnya hepatitis B, penularan hepatitis C umumnya terjadi melalui transfusi darah, selain itu mungkin juga melalui hubungan seksual, penggunaan sikat gigi secara bersamaan, dan dari ibu pengidap hepatitis C kepada bayinya.

HEPATITIS D
Virus hepatitis D (VHD) atau antigen delta hanya dapat ditemukan pada penderita hepatitis B, karena untuk hidupnya memerlukan virus pembantu yaitu virus hepatitis B (VHB). Virus hepatitis D (VHD) bersifat patogen, dapat menimbulkan penyakit yang lebih parah dari hepatitis virus lainnya. Upaya pencegahan terhadap hepatitis B secara tidak langsung juga mencegah hepatitis D, karena virus hepatitis D tidak dapat hidup tanpa virus hepatitis B.

HEPATITIS E
Visus hepatitis E (VHE) merupakan virus yang termasuk kelompok Caliciviridae. Tipe penularannya sama dengan virus hepatitis A yaitu melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh feses. Infeksi dengan virus ini terutama terjadi pada daerah-daerah dengan tingkat kesehatan dan sanitasi yang buruk.

Cara tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi hepatitis di antaranya yaitu:

30 gram daun serut/mirten direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.

30 gram temu lawak segar, 30 gram kunyit segar, 60 gram akar alang-alang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.

10 gram biji kaca piring, 15 gram batang bunga bugenfil direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.

25 gram sambiloto segar, 25 gram meniran segar, 30 gram daun sendok segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.

50 gram rambut jagung, 10 gram jamur ling zhi direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.

2 buah mengkudu yang telah matang dijus + madu secukupnya diminum.
Catatan : anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas dan lakukan secara teratur sehari 2 kali. Biji kaca piring dan jamur ling zhi dapat dibeli di toko obat Tionghoa. Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah. Tetap berkonsultasi ke dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *