Model Pembelajaran Problem based learning (PBL)

Diposting pada
Problem based learning (PBL) Model pembelajaran yang melibatkan aktifnya peserta didik untk selalu berfikir kritis serta terampil dalam hal menyelesaikan sebuah masalah, proses kerja model ini tergantung pada seberapa kompleks masalah yang diberikan guru kepada murid ini hamper sama dengan metode project based learning, tingkat keberhasilan metode ini tergantung pada keaktifan peserta didiknya. Semakin siswa aktif berfikir terampil, semakin besar peluang masalah yang dapat dipecahkan

Teori Problem based learning (PBL) Menurut Para Ahli

Howard S. Barrows: Howard S. Barrows  

salah satu tokoh utama dalam pengembangan PBL. Menurutnya, PBL adalah metode pembelajaran di mana siswa belajar tentang suatu subjek tertentu melalui pemecahan masalah yang relevan dan realistis. Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi yang diperlukan, dan mengembangkan solusi.

Donald Woods dan Margaret E. Woods

Menurut pasangan peneliti ini, PBL adalah suatu metode pembelajaran yang menciptakan lingkungan di mana siswa aktif terlibat dalam pemecahan masalah yang mirip dengan tugas-tugas dalam kehidupan nyata. PBL memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi.

Thomas J. Barrows dan Ronald M. Tamblyn

Mereka menggambarkan PBL sebagai suatu pendekatan yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara menghadapi masalah yang rumit dan memerlukan pemecahan melalui pemikiran kritis, penelusuran informasi, dan kolaborasi dengan rekan-rekan mereka.

David Boud dan Grahame Feletti 

Menurut mereka, PBL adalah metode pembelajaran yang memberikan tantangan kepada siswa dengan memberikan masalah yang realistis dan kompleks. Siswa harus aktif dalam memecahkan masalah ini dengan menggali pengetahuan yang ada dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri.

John Savery dan Thomas M. Duffy

Mereka melihat PBL sebagai pendekatan pembelajaran di mana siswa memerankan peran sebagai pemecah masalah aktif dan pembelajar yang berkolaborasi. PBL mendorong siswa untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep melalui pengalaman praktis dalam menyelesaikan masalah.

Langkah langkah penerapan model pembelajaran problem based learning

1. Menjelaskan orientasi masalah pada peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran agar peserta didik termotivasi dalam pembelajaran
Contohnya : guru menunjukan gambar pencemaran air, lalu siswa mengamati gmbar tersebut dan meminta siswa untuk memberi tanggapan pada gambar, terakhir siswa membuat pertanyaan terkait gambar pencemaran air”apa efek pencemaran air terhadap lingkungan”
2. Mengorganisir  peserta didik dalam belajar 
Guru menorganisasi tugas yang akan diberikan kepada peserta didik misal menentukan topik,prosedur tugas, dan sebagainya.
Contohnya : Siswa harus mencari sumber referensi terkait kepadatan penduduk serta kualitas airakibat pencemaran air
3. Memberikan bimbingan pada kelompok maupun individu
Guru membimbing peserta didik untuk bias mendapatkan sumber atau referensi yang sesuai dengan permasalahan yang sduah diberikan guru
Contohnya : peserta diberi lembar kerja terkait data pencemaran air dari tahun ketahun
4. Menyajikan dan mengembangkan hasil karya peserta didik 
Siswa dibantu guru untuk mempersiapkan hasil yang akan dilaporkan, contohnya laporan hasil diskusi, dokumentasi, rekaman, serta teori pendukung lainnya
Contohnya siswa membuat catatan hasil penyelidikan terhadapat pertanya yang diajukan kemudian hasil catatan tersebut dijadikan sebuah laporan
5. Mengevaluasi atau menganalisis proses pemecahan sebuah masalah
Guru meminta merefleksi dan mengevaluasi hasil laporan yang sudah diperoleh baik berisi maupun metode 
Contohnya : guru membimbing siswa dalam menganalisis hasil keja terhapat pengaruh kepadatan penduduk terhadap pencemaran air, kemudian dipresentasikan dan dievaluasi

Tujuan utama dari Penerapan Problem based learning (PBL):

  • Pemahaman yang Mendalam: PBL bertujuan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih mendalam daripada pembelajaran konvensional. Dengan menyelesaikan masalah yang relevan, siswa diharapkan dapat menggali pengetahuan dan konsep-konsep secara lebih baik.
  • Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Salah satu tujuan utama PBL adalah mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Mereka diajak untuk menganalisis informasi, mengidentifikasi masalah, mengevaluasi opsi solusi, dan mengambil keputusan berdasarkan bukti.
  • Pengembangan Keterampilan Pemecahan Masalah: PBL membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang praktis. Mereka belajar bagaimana mengidentifikasi masalah, merancang solusi yang efektif, dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.
  • Keterlibatan Aktif Siswa: PBL bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai pemain aktif dalam proses pembelajaran. Dengan memecahkan masalah dan berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka, siswa terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan terkait pembelajaran mereka.
  • Pengembangan Keterampilan Kolaborasi: PBL mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan kepemimpinan yang diperlukan dalam situasi kehidupan nyata.
  • Pengembangan Kemampuan Penelitian: Siswa dalam PBL sering perlu melakukan penelitian independen untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan penelitian yang kuat.
  • Pengembangan Keterampilan Belajar Mandiri: PBL merangsang siswa untuk menjadi pembelajar mandiri. Mereka belajar bagaimana mengelola waktu, mencari sumber informasi, dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri.
  • Relevansi Materi: PBL berfokus pada masalah-masalah yang relevan dengan kehidupan nyata, yang membantu siswa melihat hubungan antara apa yang mereka pelajari dengan dunia nyata dan mengapa materi tersebut penting.
  • Motivasi Instrinsik: Metode ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi intrinsik siswa terhadap pembelajaran. Dengan melibatkan mereka dalam pemecahan masalah yang menarik dan bermakna, diharapkan siswa akan merasa lebih termotivasi untuk belajar.
  • Kesiapan Profesional: PBL sering digunakan dalam pendidikan tinggi dan sekolah profesional untuk mempersiapkan siswa menjadi profesional yang siap bekerja di dunia nyata. Ini memungkinkan siswa untuk menghadapi tantangan dan situasi yang mungkin mereka hadapi dalam karir mereka nanti.

kelebihan dan kekurangan Problem-Based Learning (PBL)

yang dapat mempengaruhi keefektifan metode ini tergantung pada konteks penggunaannya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan PBL
Kelebihan PBL:
  • Mendorong Pemahaman Mendalam: PBL mendorong siswa untuk memahami konsep secara mendalam karena mereka harus menggali pengetahuan mereka sendiri untuk memecahkan masalah yang kompleks.
  • Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: PBL membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, seperti analisis, sintesis, evaluasi, dan penerapan konsep dalam konteks nyata.
  • Belajar Aktif: Siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Mereka terlibat dalam mencari informasi, berdiskusi, dan merancang solusi, yang meningkatkan keterlibatan dan motivasi mereka.
  • Kolaborasi: PBL mendorong kolaborasi dalam kelompok kecil. Ini mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan kerja tim.
  • Relevansi dengan Dunia Nyata: PBL sering menggunakan masalah yang relevan dengan kehidupan nyata, membantu siswa melihat hubungan antara teori dan praktik.
  • Memfasilitasi Pembelajaran Seumur Hidup: PBL membantu siswa mengembangkan keterampilan belajar mandiri yang dapat mereka terapkan sepanjang hidup mereka.
Kekurangan PBL:
  • Memerlukan Waktu yang Lebih Lama: PBL sering memerlukan lebih banyak waktu daripada metode pembelajaran konvensional, karena siswa perlu menghabiskan waktu untuk mengeksplorasi masalah dan mencari solusi.
  • Memerlukan Fasilitator yang Terlatih: PBL memerlukan fasilitator yang terlatih untuk memandu proses pembelajaran. Tanpa fasilitator yang kompeten, PBL bisa menjadi tidak efektif.
  • Tidak Cocok untuk Semua Materi: PBL lebih cocok untuk beberapa jenis materi pelajaran daripada yang lain. Untuk materi yang memerlukan dasar pengetahuan yang kuat sebelum memecahkan masalah, PBL mungkin tidak efektif.
  • Tidak Ada Jaminan Keberhasilan: Terkadang, PBL dapat menghasilkan beragam hasil. Siswa yang berbeda dapat sampai pada pemahaman yang berbeda tentang konsep yang sama, dan tidak selalu ada jaminan bahwa semua siswa akan mencapai pemahaman yang mendalam.
  • Tantangan Pemilihan Masalah: Menemukan masalah yang sesuai dan relevan bisa menjadi tantangan, dan jika masalahnya tidak dirancang dengan baik, pembelajaran mungkin tidak efektif.
  • Kemungkinan Ketidaknyamanan Awal: Siswa mungkin merasa tidak nyaman pada awalnya karena harus menghadapi ketidakpastian dan mengambil peran yang lebih aktif dalam pembelajaran mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *